Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Sering kali, perusahaan, kelompok nonprofit, atau politisi ingin mengetahui apa pendapat pelanggan atau konstituen terhadap produk/jasa/program yang mereka tawarkan. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk keperluan ini adalah kuesioner. Hasil yang didapat bisa berdampak pada perubahan citra perusahaan, pengambilan keputusan, dan perubahan kebijakan jika tanggapan yang diberikan dianggap logis. Membuat kuesioner mungkin terlihat mudah dan sederhana, tetapi jika tidak dirancang dengan benar, hasil yang didapat bisa menyimpang dan tidak bisa diandalkan.

Membuat Pertanyaan

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Putuskan apa yang ingin Anda ketahui dengan menyebarkan kuesioner. Pikirkan kembali data apa yang Anda butuhkan dan bagaimana data tersebut akan diolah nantinya. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan pertanyaan apa yang tepat sasaran, serta bagaimana Anda menyusun akan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kuesioner yang baik seharusnya tidak terlalu panjang. Jadi, putuskan mana tujuan yang penting dan mana yang tidak.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Rencanakan pertanyaan yang akan membantu Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Mulailah dengan rentang pertanyaan yang luas, kemudian persempit hingga setiap pertanyaan memiliki keterkaitan dengan tujuan. Buatlah pertanyaan dan jawaban yang sederhana, gunakan kata-kata sesedikit mungkin. Anda bisa mengandalkan pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, atau gabungan keduanya.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Gunakan pertanyaan tertutup untuk mengumpulkan jawaban khusus. Pertanyaan tertutup memberikan rentang pilihan tertentu untuk responden. Pertanyaan ini bisa berupa pertanyaan ya atau tidak, benar atau salah, atau pertanyaan yang meminta responden menyetujui atau menyangkal suatu pernyataan. Pertanyaan tertutup mungkin terlihat seperti pertanyaan terbuka, tetapi responden hanya memiliki beberapa jawaban terbatas. Contoh pertanyaan tertutup bisa dilihat di bawah ini:

“Apakah Anda pernah berbelanja di sini sebelumnya?”

“Jika iya, seberapa sering Anda berbelanja di sini?” (Pertanyaan ini akan menyediakan beberapa jawaban eksplisit yang bisa dipilih responden, misalnya “sekali seminggu” sampai “sekali sebulan”)

“Seberapa puas Anda dengan pengalaman berbelanja hari ini?” (Pertanyaan ini juga memiliki jawaban terbatas, misalnya “sangat puas” sampai “sangat tidak puas”)

“Apakah Anda akan merekomendasikan toko ini kepada teman?”

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Gunakan pertanyaan terbuka untuk meminta umpan balik. Pertanyaan terbuka menghasilkan jawaban yang mungkin tidak Anda perkirakan, dan tidak menyediakan rentang jawaban tertentu yang bisa dipilih. Pertanyaan terbuka memberi kesempatan kepada responden untuk menyampaikan pengalaman atau ekspektasi tertentu. Pertanyaan terbuka mungkin terlihat seperti ini:

“Untuk keperluan apa Anda berbelanja?”

“Di mana Anda biasanya berbelanja?”

“Siapa yang merekomendasikan toko ini kepada Anda?”

Pertanyaan terbuka sangat cocok untuk memperjelas jawaban sebelumnya, misalnya “Mengapa Anda merasa seperti itu?”

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Ajukan pertanyaan dengan cara yang tidak akan menimbulkan kebingungan dan bias. Hindari pertanyaan yang menggiring responden karena pertanyaan yang menggiring menunjukkan bahwa penanya mencari jawaban tertentu dan akan membatasi jawaban yang bisa dengan nyaman diberikan responden. Anda bisa mengubah pertanyaan dengan memberikan jawaban yang memungkinkan atau mengubah kata-kata yang digunakan sehingga tidak menggiring responden untuk menjawab dengan cara tertentu.

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara berbeda sehingga mengurangi jawaban yang bias dan memberi peluang lebih baik untuk mengetahui pendapat sebenarnya dari orang tersebut mengenai topik yang diangkat.

Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan harus dipilih sedemikan rupa sehingga responden dapat memahaminya dengan baik. Responden yang bingung akan menghasilkan data yang tidak tepat sasaran, oleh karena itu pastikan pertanyaan dapat dipahami sebaik mungkin. Hindari penggunaan kata negatif ganda, klausa yang tidak perlu, atau hubungan subjek-objek yang tidak jelas.

Mengimplementasikan Kuesioner

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Pikirkan bagaimana Anda akan menyebarkan kuesioner. Ada beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan. Anda bisa memanfaatkan layanan daring untuk mendesain kuesioner. Setelah itu kirimkan tautan kuesioner melalui surel. Anda juga dapat menggunakan kampanye telepon atau surat untuk menghubungi responden secara spontan. Atau Anda dapat melakukan kampanye secara langsung, menggunakan tenaga profesional atau sukarela untuk memimpin survei.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Rancanglah kuesioner sesuai dengan metode yang akan digunakan untuk menyebarkan kuesioner. Ada keunggulan dan kelemahan dari setiap metode, dan masing-masing metode memiliki keterbatasan tentang apa yang bisa dilakukan. Pikirkan kembali metode penyebaran yang paling cocok dengan topik yang diangkat dalam kuesioner serta data yang ingin Anda dapatkan. Contohnya:

Survei yang disebarkan melalui komputer, telepon, dan surat dapat menjangkau responden lebih banyak, sementara survei yang dilakukan secara langsung membutuhkan waktu pelaksanaan yang lama dan membatasi siapa yang bisa berpartisipasi (mungkin ini berguna).

Survei yang disebarkan melalui komputer, wawancara langsung, dan melalui surat dapat menggunakan gambar, sementara yang dilakukan melalui telepon tidak.

Responden mungkin terlalu malu untuk menjawab pertanyaan tertentu yang diajukan secara langsung atau melalui telepon. Putuskan apakah Anda ingin memberi klarifikasi untuk pertanyaan jika responden tidak memahami sesuatu. Perlu diingat bahwa klarifikasi hanya dapat diberikan pada wawancara langsung.

Untuk menjawab survei yang disebarkan melalui komputer responden harus memiliki akses ke komputer. Jika kuesioner mengangkat topik yang berkaitan dengan isu yang bersifat pribadi, survei komputer mungkin paling cocok.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Perhatikan susunan pertanyaan yang Anda buat. Bentuk kuesioner sama pentingnya dengan isi kuesioner itu sendiri. Anda harus berusaha menyusun pertanyaan sedemikian rupa agar berurutan secara logis atau memberi tanda yang jelas untuk menunjukkan peralihan dari satu bagian ke bagian lain. Jenis pertanyaan yang berbeda dapat memengaruhi cara responden mengisi kuesioner.

Anda mungkin harus menyusun pertanyaan sehingga jika seseorang menjawab ya atau tidak untuk pertanyaan tertentu, mereka dapat melewati pertanyaan yang tidak berlaku untuk mereka. Hal ini dapat membantu agar kuesioner tetap fokus dan tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.

Qualifier” (pemberi sifat) adalah pertanyaan yang menyaring responden tertentu, mencegah mereka menjawab pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mereka. Tempatkan qualifier di bagian awal kuesioner.

Jika demografi menjadi perhatian utama, ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan demografi di bagian awal.

Tempatkan pertanyaan yang bersifat pribadi atau rumit di bagian akhir kuesioner. Responden tidak akan merasa terbebani dengan pertanyaan ini dan mungkin akan bersikap lebih terbuka dan jujur.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Putuskan apakah Anda akan menawarkan insentif sebagai imbalan untuk menyelesaikan kuesioner. Sering kali lebih mudah menarik responden jika Anda menawarkan sesuatu sebagai imbalan atas waktu yang mereka luangkan. Kuesioner daring, surat, atau telepon dapat menawarkan kupon setelah responden selesai mengisinya. Kuesioner yang dilakukan secara langsung dapat menawarkan suvenir sebagai ungkapan terima kasih atas partisipasi mereka. Kuesioner juga menjadi cara yang baik untuk menarik perhatian responden pada milis atau penawaran keanggotaan yang mungkin akan terlewatkan tanpa adanya kuesioner.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Ujilah kuesioner sebelum Anda mulai menyurvei orang lain. Teman, karyawan dan anggota keluarga bisa menjadi responden percobaan yang baik. Anda bisa menguji kuesioner saat masih dalam tahap pengembangan, atau mengujinya setelah draf selesai.

Mintalah umpan balik dari responden percobaan. Mereka mungkin akan memberi tahu bagian yang membingungkan atau janggal. Kesan yang dirasakan responden terhadap kuesioner sama pentingnya dengan isi kuesioner itu sendiri.

Setelah mengujinya, lakukan analisis statistik untuk memastikan Anda mengumpulkan data yang dibutuhkan. Jika Anda tidak mendapatkan informasi yang diinginkan, lakukan perubahan yang diperlukan pada kuesioner. Anda mungkin harus mengubah pilihan kata pada beberapa pertanyaan, menambahkan pendahuluan, atau menyusun ulang urutan pertanyaan, menambah, atau mengurangi jumlah pertanyaan sehingga kuesioner dapat mengantarkan Anda pada tujuan yang ingin dicapai.

Merevisi Kuesioner

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Periksalah data yang terkumpul untuk memahami apa yang sebenarnya ditanyakan oleh kuesioner. Ingatlah kuesioner sering kali merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar. Kuesioner dapat diubah dan digunakan berkali-kali untuk menargetkan demografi yang berbeda, mengajukan pertanyaan berbeda, atau pertanyaan yang lebih selaras dengan tujuan. Setelah mengkaji hasilnya, Anda mungkin menemukan bahwa meski kuesioner yang Anda buat cukup masuk akal, tetapi tidak tepat untuk mencapai tujuan.

Contohnya, Anda mungkin mendapati bahwa pertanyaan seperti “Seberapa sering Anda berbelanja di sini?” membatasi responden hanya untuk mereka yang berbelanja langsung di toko. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana orang membeli produk tertentu, Anda mungkin perlu memperluas pertanyaan sehingga mencakup mereka yang berbelanja lewat internet.

Metode pelaksanaan juga dapat membatasi data. Contohnya, responden yang menjawab survei yang dilakukan lewat internet sebagian besar kemungkinan orang yang memiliki pengetahuan komputer lebih besar daripada orang rata-rata.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Revisi pertanyaan lebih lanjut. Beberapa pertanyaan mungkin baik-baik saja saat pengujian, tetapi saat di lapangan ternyata tidak bekerja seperti yang diharapkan. Pertanyaan harus terdengar masuk akal untuk demografi tertentu yang menjadi target Anda. Pikirkan kembali apakah responden bisa benar-benar memahami apa yang ditanyakan, atau apakah survei yang Anda buat begitu standar sehingga responden tidak menjawab sungguh-sungguh.

Contohnya, pertanyaan seperti, “Mengapa Anda berbelanja di sini?” mungkin memiliki jawaban yang terlalu luas sehingga dapat menyesatkan responden. Jika Anda ingin mengetahui apakah dekorasi toko memengaruhi kebiasaan berbelanja, Anda bisa meminta responden untuk menjelaskan apa pendapat mereka tentang dekorasi toko, merek, dsb.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Kaji kembali pertanyaan-pertanyaan terbuka. Periksa apakah pertanyaan terbuka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bisa jadi pertanyaan itu terlalu terbuka sehingga responden akan melantur ke mana-mana. Atau, pertanyaan mungkin saja tidak cukup terbuka sehingga data yang didapat tidak terlalu berguna. Pikirkan kembali apa peran pertanyaan terbuka itu di dalam kuesioner dan ubahlah sesuai kebutuhan.

Seperti di atas, pertanyaan yang luas seperti, “Bagaimana perasaan Anda saat berbelanja di sini?” mungkin tidak cukup memberi pengarahan kepada responden. Alih-alih, Anda dapat bertanya, “Apakah Anda akan merekomendasikan toko ini kepada teman? Mengapa dan mengapa tidak?”

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Putuskan apa yang akan dilakukan dengan data yang hilang. Tidak semua responden akan menjawab semua pertanyaan. Hal ini bisa menjadi masalah bagi Anda, tetapi mungkin juga tidak. Pikirkan kembali pertanyaan mana yang dilewati atau dijawab secara tidak lengkap, jika memang ada. Hal ini mungkin disebabkan urutan pertanyaan, pilihan kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan, atau subjek pertanyaan. Jika data hilang itu penting, pertimbangkan untuk menggunakan kata-kata berbeda untuk membuat pertanyaan yang lebih atau kurang spesifik.

Cara Membuat Kuesioner: 15 Langkah (dengan Gambar)

Kaji kembali umpan balik seperti apa yang Anda terima. Perhatikan apakah Anda mendapat tren data yang tidak biasa dan putuskan apakah hal ini mencerminkan keadaan sebenarnya atau disebabkan kelemahan dalam kuesioner. Contohnya, pertanyaan tertutup akan membatasi jenis informasi yang bisa diberikan responden. Jawaban Anda mungkin begitu terbatas sehingga membuat pendapat yang kuat terlihat sama dengan pendapat yang lemah, atau mungkin tidak memberikan pilihan jawaban masuk akal yang cukup luas.

Contohnya, jika Anda meminta responden untuk menilai pengalaman, Anda harus memberikan pilihan respons seperti “sangat tidak puas” serta “sangat puas”, dan berbagai pilihan di antaranya.

Tinggalkan komentar