Cara Mengomentari Pendapat dalam Diskusi atau seminar

Dalam sebuah diskusi atau seminar, biasanya kita sebagai pihak penyaji ataupun peserta akan menanggapi suatu isu yang sedang dibahas, kita juga ingin bertanya, dan menginginkan jaaban yang logis dan sesuai dengan fakta. Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui seperti apa contoh tanggapan logis itu, namun pati ada juga yang belum mengetahuinya. Tanggapan yang logis tersebut seringkali didasarkan pada fakta. Hal ini karena sesuatu yang logis dan benar kita sebut sebagai fakta.  Namun, perlu diperhatikan berbagai cara yang perlu kita lakukan untuk menanggapi suatu masalah atau persoalan dalam diskusi.

Diskusi sendiri merupakan bentuk dari bertukar pikiran secara teratur dan terarah dengan baik dalam kelompok kecil ataupun kelompok besar. Bebeapa pendapat bisa muncul dalam sebuah diskusi dan pada umumnya hal tersebut terjadi karena masing-masing pihak ingin mencari kebenaran. Pendapat sendiri merupakan gagasan, ide atau opini tentang suatu hal atau peristiwa yang terjadi. Pendapat juga bertujuan untuk menjelaskan suatu sudut pandang dan ideologi, namun hal tersebut tidak bersifat objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian.

Perlu kita ingat bahwa opini bukanlah fakta, akan tetapi jika suatu hari bisa diverifikasi kebenarannya, maka pendapat atau opini itu akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta. Untuk lebih jelas mengenai contoh tanggapan logis, simaklah uraian di bawah ini:

Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Jika mengajukan pendapata dalam diskusi, kita harus memiliki argumentasi. Argumentasi adalah alasan, contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan ide tersebut. Agar kita mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, lakukan langkah-langkah berikut.

  1. Berpikir kritis dan logis
  2.  Menjauhkan emosi dan subjektivitas. 
  3.  Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sulit dibantah.

Dalam suatu dikusi, pendapat yang disampaikan peserta diskusi belum tentu dapat diterima oleh peserta diskusi lainnya. Bahkan, peserta lain sering menolak atau menyanggah dan mengajukan pendapatnya sendiri. Persetujuan dan penolakan suatu pendapat harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.

Contoh kalimat persetujuan pendapat:

Saya sependapat dengan pernyataan Saudara bahwa motivasi yang utama adalah berasal dari diri sendiri dan didukung oleh orang-orang di sekitar. Hal terpenting untuk memotivasi diri yaitu tetap teguh pendirian dan sabar.

Contoh kalimat penolakan pendapat:

Saya kurang sependapat dengan pernyataan yang Saudara sampaikan karena wirausaha memerlukan modal bukan hanya kemauan. Kemauan tanpa ada kemampuan saja nol.

Ketika hendak menolak atau menyanggah pendapat orang lain, harus mengingat hal-hal berikut.

  1. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari. 
  2.  Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur.
  3.  Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang meyakinkan peserta lain. 
  4.  Sanggahan atau penolakan disampaikan secara sistematis, teliti, dan tidak berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti.
  5.  Tidak menjelekkan atau menyinggung orang lain.

Dalam suatu diskusi, peserta memiliki hak yang sama dalam mengemukakan tanggapan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan. 

  1. Tanggapan yang dikemukakan harus berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan.
  2.  Tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah.
  3. Tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain.
  4. Tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat.
  5. Tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
  6. Tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.

Sumber tulisan: Buku Pengayaan Bahasa Indonesia, Kelas XI Semester 2

Tinggalkan komentar